Di tengah merajalelanya korupsi di Indonesia saat ini sejumlah anak-anak muda Indonesia khususnya murid-murid SMP Kanisius Kudus di Jawa Tengah menerapkan sistem pembelajaran perlawanan terhadap korupsi yang diadakan setiap hari sabtu yaitu PAK(Pendidikan Anti Korupsi).Tidak hanya gerakan anti korupsi yang mereka pelajari namun mereka juga mempelajari gerakan anti mencontek.Cara mereka pun sangat bermacam-macam dan unik.Contohnya saja seperti :
- Warung kejujuran
Layaknya sebuah negara yang dibentuk seperti sebuah warung,dimana murid-murid ini bertransaksi secara mandiri misalnya mulai dari memilih barang yang akan dibeli dan membayar dengan jujur sesuai dengan harga yang ditetapkan tanpa adanya pengawas dari pihak sekolah,dan apabila mereka mengambil uang yang ada di kas warung,maka mereka tidak berlaku jujur dan secara tidak langsung sudah melakukan korupsi.
- Telepon kejujuran
sama halnya dengan warung kejujuran,murid-murid di sini diperbolehkan dan bebas menggunakan perangkat telepon selular namun sekali lagi mereka harus membayar.
- Ular tangga anti korupsi
sambil bermain dan belajar para pelajar dapat mudah memahami pesan-pesan anti korupsi dan bagaimana strateginya agar terhindar dari perbuatan korupsi.
Menurut Kepala Sekolah SMP Kanisius Kudus Bapak Basuki Sugita cara seperti ini sangat efektif dan sangat efisien bagi para pelajar agar bisa memahami tentang nilai kejujuran dan tanggung jawab.Namun hal ini pada awalnya kurang berjalan mulus karena banyak pelajar yang mengambil barang dan uang yang sempat membuat Kepala Sekolah memberi himbauan bagi murid-murid agar lebih berani lagi dalam bertindak secara jujur.
Lain halnya lagi dengan yang dilakukan oleh Fahma Waluya.Siswa SMP 2 Negri Bandung ini membuat aplikasi games anti korupsi yang bernama "RAID THE RATS".Siswa berprestasi ini sudah tidak asing di tingkat kompetisi teknologi yang sering diselenggarakan pemerintah.Dia pun selalu mendapat penghargaan dari berbagai macam kompetisi.Di games ini terdapat lambang burung garuda dan sebuah rumah yang disimbolkan sebagai negara sebagai rumah dan pelindung negara sebagai burung garuda.Lalu ada juga segerombolan tikus yang disimbolkan sebagai perusak negara dengan cara mengambil uang yang bukan haknya (korupsi) dan misi dari games ini adalah memberantas tikus-tikus ini dengan sebuah senjata yaitu sebuah bambu yang digunakan oleh burung garuda untuk menembak tikus-tikus tersebut agar negara yang dilindunginya bersih,nyaman,damai,dan tentram.
Tak sampai disitu saja para pelajar mencoba ide kreatifnya dalam melawan korupsi,ada pula sejumlah anak muda membuat 4 film anti korupsi yang diberi judul"KITA VS KORUPSI".Tidak hanya film ini,sang sutradara Lasja F Susatyo juga membuat sebuah film pendek yang berjudul "AKU PADAMU" Teuku Rifnu seorang aktor juga bermain dalam film "RUMAH PERKARA" yang bercerita tentang seorang lurah di suatu desa yang pada masa awal kampanye sudah melakukan kebohongan kecil,hingga suatu saat dia terpilih dan semakin besar kebohongan yang di lakukan ke masyarakat luas,mulai dari selingkuh,korupsi,dan sebagainya meskipun dia memiliki keluarga yang sangat harmonis pada awalnya.
Menurut saya,dari situlah kita sebagai masyarakat Indonesia bisa mencontoh dari sebuah karya-karya anak-anak muda di atas dalam melawan dan memberantas korupsi.Mulai dari sebuah replika kecil,games,sampai sebuah film mereka tuangkan ide mereka agar penerus bangsa ini semakin cerdas dan mengerti tentang arti sebuah kejujuran.
analisa:
dari sudut pandang
etika- sangat baik dan melatih anak-aak muda khusunya pelajar agar bisa mempelajari tentang korupsi sejak dini agar di saat dewasa nanti mereka terbiasa bertindak jujur.
- dapat menumbuhkan rasa saling menghargai,saling terbuka dan bisa belajar untuk lebih bertanggung jawab sesuai aturan yang berlaku.
- sangat baik dan efisien bagi perkembangan belajar anak tentang nilai kejujuran dalam segala hal,khususnya dalam melawan korupsi.
STOP CORRUPTION FROM RIGHT NOW!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar